nama lengkap dari imam ahmad bin hambal adalah Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥanbal Abū ʿAbd Allāh al-Shaybānī
tempat lahir dari imam ahmad di ibu kota kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, Irak, pada tahun 164 H/780 M.
masa hidupnya dari tahun 20 rabiul awwal 164H -12 rabiul awwal 241H
karya nya di massa hidupnya
- Kitab Al musnad, karya yang paling menakjubkan karena kitab ini memuat lebih dari dua puluh tujuh ribu hadits.
- Kitab at-Tafsir, tetapi Adz-dzahabi mengatakan, “Kitab ini telah hilang”.
- Kitab an-Nasikh wa al-Mansukh
- Kitab at-Tarikh
- Kitab Hadits Syu'bah
- Kitab al-Muqaddam wa al-Mu'akkhar fi al-Qur`an
- Kitab Jawabah al-Qur`an
- Kitab al-Manasik al-Kabir
- Kitab al-Manasik as-Saghir
- Kitab Ushul as-Sunnah
Beliau adalah Abu Abdillah, Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal asy-Syaibani. Imam Ibnu al-Atsir mengatakan, “Tidak ada di kalangan Arab rumah yang lebih terhormat, yang ramah terhadap tetangganya, dan berakhlak yang mulia, daripada keluarga Syaiban.” Banyak orang besar yang terlahir dari kabilah Syaiban ini, di antara mereka ada yang menjadi panglima perang, ulama, dan sastrawan. Beliau adalah seorang Arab Adnaniyah, nasabnya bertemu denga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Imam Ahmad dilahirkan di ibu kota kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, Irak, pada tahun 164 H/780 M. Saat itu, Baghdad menjadi pusat peradaban dunia dimana para ahli dalam bidangnya masing-masing berkumpul untuk belajar ataupun mengajarkan ilmu. Dengan lingkungan keluarga yang memiliki tradisi menjadi orang besar, lalu tinggal di lingkungan pusat peradaban dunia, tentu saja menjadikan Imam Ahmad memiliki lingkungan yang sangat kondusif dan kesempatan yang besar untuk menjadi seorang yang besar pula.
Imam Ahmad berhasil menghafalkan Alquran secara sempurna saat berumur 10 tahun. Setelah itu ia baru memulai mempelajari hadits. Sama halnya seperti Imam Syafii, Imam Ahmad pun berasal dari keluarga yang kurang mampu dan ayahnya wafat saat Ahmad masih belia. Di usia remajanya, Imam Ahmad bekerja sebagai tukang pos untuk membantu perekonomian keluarga. Hal itu ia lakukan sambil membagi waktunya mempelajari ilmu dari tokoh-tokoh ulama hadits di Baghdad.
Guru pertama Ahmad bin Hanbal muda adalah murid senior dari Imam Abu Hanifah yakni Abu Yusuf al-Qadhi. Ia belajar dasar-dasar ilmu fikih, kaidah-kaidah ijtihad, dan metodologi kias dari Abu Yusuf. Setelah memahami prinsip-prinsip Madzhab Hanafi, Imam Ahmad mempelajari hadits dari seorang ahli hadits Baghdad, Haitsam bin Bishr.
Tidak cukup menimba ilmu dari ulama-ulama Baghdad, Imam Ahmad juga menempuh safar dalam mempelajari ilmu. Ia juga pergi mengunjungi kota-kota ilmu lainnya seperti Mekah, Madinah, Suriah, dan Yaman. Dalam perjalanan tersebut ia bertemu dengan Imam Syafii di Mekah, lalu ia manfaatkan kesempatan berharga tersebut untuk menimba ilmu dari beliau selama empat tahun. Imam Syafii mengajarkan pemuda Baghdad ini tidak hanya sekedar mengahfal hadits dan ilmu fikih, akan tetapi memahami hal-hal yang lebih mendalam dari hadits dan fikih tersebut.
Walaupun sangat menghormati dan menuntut ilmu kepada ulama-ulama Madzhab Hanafi dan Imam Syafii, namun Imam Ahmad memiliki arah pemikiran fikih tersendiri. Ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang tidak fanatik dan membuka diri.
GURU
Imam Ahmad bin Hambal berguru kepada banyak ulama, jumlahnya lebih dari dua ratus delapan puluh yang tersebar di berbagai negeri, seperti di Makkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya. Di antara mereka adalah:
- Abu Yusuf al-Qadhi
- Husyaim bin Basyir
- Asy-Syafi'i
- Isma'il bin 'Ulayyah
- Waki’
- Sufyan bin ‘Uyainah
- Abu Dawud Ath-Thayalisi
- Nu'aim bin Hammad
- Ibrahim bin Sa'ad
- 'Abbad bin 'Abbad al-Muhallabi
- Mu'tamir bin Sulaiman At-Taimi
- Ayyub bin Najjar
- Yahya bin Abi Zaid
- 'Ali bin Hasyim bin Barid
- Qaran bin Tamar
- 'Abdurrazzaq
- Ismail bin Ja’far
- Abbad bin Abbad Al-Ataky
- Umari bin Abdillah bin Khalid
- Ibrahim bin Ma’qil
- Abdullah bin Ahmad bin Hanbal
- Shalih bin Ahmad bin Hanbal
- Hanbal bin Ishaq
- Abu Bakr al-Marudzi
- Ibrahim al-Harbi
- Abu Thalib
- Al-Maimuni
- Abu Dawud As-Sijistani
- Abu Bakr al-Atsram
- Harb al-Karmani
- Ishaq bin Hani
- Abu Zur'ah ar-Razi
- Al-Bukhari
- Muslim
- At-Tirmidzi
- An-Nasai
- 'Ali bin al-Madini
- 'Abdurrazzaq
- Ibnu Ma'in
- Duhaim
- Ahmad bin Shalih al-Mishri
- Muhammad bin Yahya Adz-Dzuhli
- Abu Hatim
- Baqi' bin Makhlad
- Abul Qasim al-Baghawi
No comments:
Post a Comment